Cari Blog Ini

Senin, 16 Februari 2015

6 Tips Motivasi Diri

Tips Motivasi Diri
Tips Motivasi Diri [panduvanjava.com]
6 Tips Motivasi Diri - Motivasi berasal dari kata move yang artinya “bergerak”. Salah satu unsur dari motivasi itu sendiri adalah motif atau alasan atau bisa juga disebut bisa jadi merupakan sesuatu yang memotivasi. Secara ringkas, motivasi adalah semangat pendorong untuk melakukan sesuatu. Motivasi sendiri bisa dikelompokkan menjadi motivasi internal dan motivasi eksternal.  Bila motivasi eksternal merupakan motivasi yang berasal dari luar diri, maka motivasi internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Motivasi eksternal biasanya bersifat sementara. Lain halnya dengan motivasi internal yang bersifat lebih kekal.




Berikut ini adalah beberapa tips motivasi diri yang dapat kita renungi, semoga bermanfaat

1.  Selalu bersyukur akan apa yang kita dapatkan.
Mungkin ini adalah hal yang sederhana, namun sangat memotivasi diri kita saat kita terpukul atau terjatuh. Target yang hendak dicapai dan diharapkan untuk terjadi, kenyataannya meleset. Harus sabar memang, namun kalau kita renungi, tidak hanya sabar. Juga harus diiringi dengan rasa syukur. Mengapa? Meskipun kita masih belum mencapai target, kita masih memperoleh hal lain.
Cobalah syukur melalui 3 cara;
  1. Dengan hati. Lihatlah sekeliling kita yang ada “di bawah kita”. Orang-orang yang secara status sosial, secara materi, secara kelengkapan fisik,… Yakin hal ini akan membuat hati kita lembut dan mensyukurinya, ternyata banyak nikmat-nikmat yang tidak dapat dinikmati oleh orang lain.
  2. Dengan lisan, dengan ucapkan “Thanks God”, atau “Alhamdulillah”. Nikmat yang kita rasakan tidak akan kita peroleh tanpa seijin dari pemilik tubuh kita, pemilik jasad kita, juga pemilik ruh kita. Terus, kita ini siapa? Kita adalah makhluk yang diberi pinjaman untuk dapat berkarya, dan membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
  3. Dengan perbuatan. Syukur dengan membagikan kebahagiaan kepada orang lain. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul saat kita  melihat kebahagiaan yang muncul melalui tangan kita. Ada rasa menyeruak dalam dada ketika terasa bahagia. Nikmati buliran air mata yang mengalir di pelupuk mata. Jika kita pernah merasakannya, ulangi, ulangi dan ulangi. Resapi.
2. Lakukan apa yang kita minati.
Hal yang kita sukai akan memotivasi kita untuk melakukannya. Karena dengannya kita merasa enjoy, dan dengannya tak kan ada rasa bosan dan letih. Banyak dari saudara kita yang bekerja karena tuntutan semata, bukan karena mereka menyukainya. Terlihat bedanya, orang yang bekerja dengan rasa senang, akan menambahkan detil-detil secara sukarela.
3. Jika tidak seperti yang kita inginkan.
Yakinkan pada diri sendiri, jika posisi kita saat ini adalah langkah awal menuju yang kita inginkan. Tentu ada hikmahnya, apapun keadaannya. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa, tetaplah tegar, kuatkanlah. Inilah peningkatan kualitas diri terjadi.
4. Cermati, perhitungkan, dan tangkap peluang yang ada.
Setiap kita memiliki peluang-peluang menuju sukses. Namun hanya sedikit orang yang mampu memanfaatkan peluang itu. Terkadang kita melihat ada peluang, namun memiliki keterbatasan. Keterbatasan modal, keterbatasan keahlian, keterbatasan waktu, dan lain-lain. Tapi, kita sadari, kita tidak sendiri. Kita bermasyarakat, ada interaksi sesama kita. Kita bersosialisasi, dan bertolong-menolong. Dengan kerja sama kita  hasilkan hal positif. Asah terus kemampuan untuk melihat peluang.
5. Berkumpul dengan orang yang bermotivasi.
Penjual minyak wangi akan berbau wangi. Kita berdekatan dengan mereka, akan kita hirup bau wangi semerbak. Kita bisa menjadi wangi. Nah, mirip dengan orang semangat. Dekat-dekat dengan orang yang terus termotivasi, akan membuat kita menjadi termotivasi.
6. Selalu dekatkan diri pada Tuhan.
Selalu, semangat mengalami pasang surut. Muncul hambatan dan rintangan dalam melangkah. Yakinkan diri kita, bahwa dibalik itu semua, ada hikmahnya. Ada hal yang luar biasa baik bagi kita. Mungkin itu adalah cara Allah untuk mendidik kita. Kita tidak akan dididik seperti di bangku sekolah, tapi kita dididik melalui peristiwa-peristiwa kehidupan. Kita akan mendapat pelajaran dari universitas besar; universitas kehidupan. Selagi kita hidup, peristiwa yang akan kita alami akan menguatkan kita.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain.  Tidaklah sesuatu berubah jika tidak mulai bertindak, dan kapankah waktu yang paling sesuai untuk memulainya, jika bukan saat ini??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar