Penyakit Amnesia
Penyakit amnesia merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pada atau kehilangan daya ingat atau memori. Penyakit amnesia dapat digolongkan parsial atau lengkap serta anterograd atau retrograd.
Amnesia anterograd menunjukkan kehilangan daya ingat atas peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah timbulnya trauma atau penyakit yang menjadi penyebab.
Penyakit amnesia retrograd merupakan kehilangan daya ingat atas peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum jatuh sakit. Bergantung pada penyebabnya, amnesia mungkin muncul tiba-tiba atau perlahan lahan dan dapat bersifat sementara atau permanen.
Amnesia organik (atau amnesia yang sebenarnya) disebabkan oleh disfungsi lobus temporal, dan biasanya menyisakan potongan-potongan ingatan. Gejala yang umum dijumpai pada pasien dengan kejang atau trauma kepala, amnesia organik juga dapat menjadi indikator awal penyakit alzheimer. Amnesia histeris berasal dari sumber psikogenik dan biasanya menyebabkan hilangnya keseluruhan daya ingat. Amnesia imbas-obat (treatment induced) biasanya bersifat sesaat.
Perawatan dan pemeriksaan fisik untuk pasien penderita penyakit amnesia
Penderita amnesia umumnya tidak menyadari mengalami amnesia, maka mengumpulkan informasi pasien memerlukan bantuan dari keluarga dan teman-temannya. Sepanjang perawatan, perhatikan penampilan umum, perilaku, suasana hati, dan rangkaian pikiran pasien. Tanyakan kapan amnesia pertama kali muncul dan apa yang tidak dapat diingat pasien. Apakah ia dapat mempelajari informasi baru? Berapa lama dia mengingatnya ? Apakah amnesia itu mencakup periode baru-baru ini atau masa lampau? Uji ingatan baru pasien dengan memintanya mengidentifikasikan dan mengulang tiga item. Tes ulang setelah 3 menit. Uji daya ingat menengahnya dengan bertanya " Siapa presiden sebelum sekarang" dan "Apa jenis mobil terakhir yang anda beli?". Kemudian uji memori masa lampaunya dengan pertanyaan seperti "Berapa usia anda?" dan "Dimana anda dilahirkan?"
Catatlah tanda-tanda vital pasien dan nilai tingkat kesadarannya. Periksa pupilnya : Ukurannya harusnya sama dan menyempit dengan cepat ketika terpajan cahaya langsung. Nilai gerakan ekstraokularnya, Uji fungsi motorinya dengan meminta penderita amnesia dengan menggerakkan lengan dan tungkainya sesuai rentang geraknya. Evaluasi fungsi sensorisnya dengan pinprick pada kulit.
Penyebab terjadinya Amnesia
Penyakit Alzheimer. Penyakit Azheimier biasanya dimulai dengan amnesia retrograd, yang berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sehingga mencakup amnesia anterograd, yang menyebabkan kehilangan daya ingat yang parah dan permanen. Temuan terkait termasuk agitasi, ketakmampuan berkonsentrasi, pengabaian kebersihan pribadi, kebingungan, iritabilitas, dan kelabilan emosional. Tanda-tanda selanjutnya mencakup afasia, demensia, inkontinensia, dan rigitas otot.
Hipoksia serebral. Biasanya setelah pulih dari kondisi hipoksia (keracunan karbon monoksida atau kegagalan amnesia total karena peristiwa ini, dibarengi dengan gangguan sensoris seperti kebas dan kesemutan.Trauma kepala, bergantung pada keparahan trauma, amnesia dapat berlangsung selama beberapa menit, jam, atau lebih. Biasanya, pasien mengalami amnesia retrograd singkat dan anterograd yang lebih lama, di samping amnesia persisten tentang peristiwa traumatik bersangkutan. Trauma kepala parah dapat menyebabkan amnesia permanen atau kesulitan mempertahankan ingatan baru. gejala yang lain mungkin termasuk perubahan respirasi dan tingkat kesadaran, sakit kepala, pusing, kebingungan, gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau ganda, dan gangguan motorik dan sensoris, seperti hemiparesis dan parestesi pada sisi tubuh yang berlawanan dengan cedera.
Histeria, Penyakit amnesia dapat disebabkan oleh histeris, hilangnya daya ingat secara menyeluruh dan bertahan lama, dimulai dan berakhir secara tiba-tiba dan biasanya disertai dengan kebingungan.
Sindrom wernicke-korsakoff. Amnesia yang muncul karena sindrom ini adalah amnesia retrograd dan amnesia anterograd dapat menjadi permanen tanpa perawatan pada sindrom ini. Tanda dan gejala yang menyertainya termasuk apati, ketakmampuan berkonsentrasi atau menempatkan peristiwa sesuai urutannya, dan konfabulasi untuk mengisi kesenjangan memori. Sindrom ini juga dapat menyebabkan diplopia, penurunan LOC, sakit kepala, ataksia, dan gejala neuropati perifer, seperti kebas dan kesemutan.
Amnesia juga dapat disebabkan oleh obat-obatan seperti anestesi umum seperti fentanyl, halotana, dan isoflurane, barbiturat, trizolam. Selain obat-obatan, hal lain yang dapat menyebabkan amnesia adalah terapi eletrokonvulsif (dapat amnesia hingga beberapa jam), serta bedah pada bagian lobus temporal yang dapat menyebabkan amnesia permanen apabila diangkat 2 lobus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar